Rabu, 18 Agustus 2010

1 - Bagaimana Syariah Islamik Berkembang?



Akar Quranik Syariah - 1


BAGAIMANA SYARIAH ISLAMIK BERKEMBANG?

(Perkembangan Syariah dari Qur’an dan Amandemennya Melalui Tingkah Laku Muhammad)


Oleh:
Abd al-Masih



Apa Tujuan Islam?
Ketika Yesus dilahirkan, sebuah zaman baru telah dimulai. Kalender Kristen dimulai dengan kedatangan Yesus ke dalam dunia kita, karena Tuhan telah menjadi manusia dalam diriNya. Dengan Yesus, “ciptaan baru” yang bersifat spiritual terbentuk.

Dengan kelahiran Muhammad, hal ini berbeda. Ayahnya Abdullah dan ibunya Aminah adalah sosok yang dikenal. Tak ada zaman baru yang dimulai melalui kelahiran putra mereka, sebab itu kalender Islamik tidak dimulai dengan kelahiran Muhammad. Ia adalah seorang manusia sama seperti orang-orang yang lain. Begitu pula dengan saat ketika Muhammad menerima pewahyuan, dan juga perkembangan komunitas sel Islamik pertama atau kematian para martir Muslim, semuanya itu tidak dianggap sebagai kelahiran Islam!
Kalender Islam hanya dimulai dengan hijrahnya Muhammad dan para pengikutnya dari Mekah ke Medinah (622 BC). Mengapa? Islam di Medinah menjadi sebuah negara kota! Semua bentuk sebelumnya dari agama ini hanya dianggap sebagai sebuah persiapan bagi peristiwa yang membuka zaman baru. Islam sepenuhnya dianggap telah berkembang ketika ia ditetapkan sebagai sebuah negara religius.
Islam bukanlah sebuah agama berdasarkan konsep Eropa. Dalam Islam, politik dan agama, iman dan hukum, pemikiran dan kekuasaan harus mendemonstrasikan sebuah kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Hal ini koheren dengan hukum Islam. Syariah hanya bisa sepenuhnya berfungsi ketika ia dijalankan oleh sebuah otoritas pemerintahan. Inilah hukum Islam yang mensyaratkan adanya sebuah negara agama. Berdasarkan prinsip-prinsip Qur’an, tak ada sebuah negara Islam yang bisa berdiri tanpa syariah.